Atasi Dehidrasi Pada Demam Berdarah Dengue (DBD) Dengan Air Kelapa

Tiap kali memasuki musim penghujan, Demam Berdarah Dengue (DBD) atau lazim disebut Demam Berdarah selalu menjadi momok yang menakutkan bagi kita. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) pertama kali menyerang masyarakat Indonesia pada tahun 1968 di Surabaya yang pada tiap tahunnya terus menunjukkan peningkatan, baik dalam jumlah maupun luas wilayah yang terjangkit.

Parahnya lagi, beberapa tahun terakhir saat musim penghujan, penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) melonjak secara sporadic. Bahkan pemerintah kerap menjadikan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sebagai kejadian luar biasa (KLB) tiap tahunnya. Apa yang dimaksud Demam Berdarah Dengue (DBD)?

Infeksi Dengue disebabkan oleh virus yang disebarkan oleh nyamuk aedes aegepty. Biasanya infeksi tersebut muncul dalam bentuk demam dan kadang-kadang penderita akan mengalami perdarahan dan daerah-daerah perdarahan yang umum terjadi adalah di hidung, gusi, atau kulit.

Terkadang penderita juga mengeluarkan muntah hitam seperti kopi dan juga tinja berwarna hitam. Ini menandakan adanya perdarahan pada pencernaan yang serius. Sayangnya, tak sedikit masyarakat yang terlambat mengetahui dirinya mengidap Demam Berdarah Dengue (DBD). Apalagi biasanya demam yang berlangsung naik turun. Hal ini dapat mengecoh kita yang menyangka bahwa penyakit tersebut menuju kesembuhan.

Tanda dan gejala yang harus diperhatikan adalah demam tinggi sekitar 39-40°C yang disertai sakit kepala hebat (umumnya di dahi), sekitar di belakang mata, sakit perut yang hebat, badan ngilu dan sakit, bercak merah dikulit serta mual atau muntah terus menerus, hidung berdarah, gusi berdarah, tinja berwarna hitam seperti arang.

Jangan tunggu sampai penderita menunjukkan tanda-tanda seperti itu, bawa segera kerumah sakit. Banyak penderita yang terlambat mendapat pertolongan, akibat kita menunggu sampai terjadi perdarahan. Padahal orang yang menderita Demam Dengue tidak punya resiko meninggal asalkan penderita cepat mendapatkan penanganan yang baik dan tepat waktu.

Konsumsi Air Kelapa

Salah satu cara memberikan perawatan kepada penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah dengan penggantian cairan tubuh dan pemberian minum lebih dari 2 liter dalam waktu 24 jam. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya syok hipovolemik yang berakibat kematian. Cairan pun bermanfaat untuk membantu menurunkan suhu tubuh (termoregulasi), yang cenderung meningkat pada penderita DBD.

Dr. Helmin Agustina Silalahi, Medical Executive PT. Kalbe Farma, Tbk., mengungkapkan para penderita DBD disarankan agar selalu mengkonsumsi minuman pengganti cairan tubuh yang alami, seperti halnya sari buah atau jus. “salah satu minuman alami yang sangat bermanfaat bagi proses rehidrasi tubuh adalah air kelapa, salain rasanya yang manis dan menyegarkan, kandungan nutrisi dan ion didalamnya bermanfaat untuk rehidrasi” ungkap Dr. Helmin.

Selama ini, air kelapa hanya dikenal sebagai pelepas dahaga. Bahkan, ada yang beranggapan, air kelapa hanyalah limbah dari buah kelapa. Padahal, dalam larutannya air buah nyiur ini punya khasiat dan nilai gizi, vitamin, dan mineral. Bahkan ada yang mengatakan bahwa komposisinya mirip dengan cairan infuse.

Sebagai sumber tenaga, air kelapa mengandung glukosa. Sebagai sumber zat pembangun, pada air kelapa terdapat protein. Paling tidak, air kelapa mengandung 12 macam protein. Beberapa diantaranya adalah alanin, arginin, asam aspartat, asam glutamate, histidin, fenilalanin, tirosin.

Selain kaya dengan mineral seperti natrium, kalium, kalsium, magnesium, besi dan tembaga. Air kelapa juga memiliki kandungan vitamin C, dan 7 macam vitamin B yaitu nikotinik, asam pantotenat, biotin, riboflavin (B2), asam folat, tiamin (B1), hingga piridoksin (B6). Tidak hanya itu, air kelapa juga mempunyai sifat seimbang (isotonis) yang kaya dengan elektrolit. Karenanya, sangat baik diminum ketika tubuh kekurangan elektrolit, misalnya setelah aktivitas, olah raga berat, berbagai penyakit seperti diare hingga DBD.

0 comments:

Post a Comment